Tampilkan postingan dengan label KH Sa'dulloh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KH Sa'dulloh. Tampilkan semua postingan

H. Sa'dulloh : Ada Tiga Hikmah yang bisa diambil dari Peringatan Haul

KH. Sa'dulloh (pimpinan pondok pesantren Al-hikamussalafiyyah) Sukamantri Tanjungkerta Sumedang, menghadiri Peringatan Haul ke-13 Al- Maghfurlah Mama Nawawi Abbas Pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah Kihiyang Binong Kabupaten Subang. Minggu (25/12/22).


Peringatan Haul tidak semata-mata hanya pelaksanaan seremonial saja, tapi ada hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran atau nilai lebih dari apa yang kita laksanakan.

Hal tersebut disampaikan Kiai Sa'dulloh (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sumedang) dalam peringatan Haul ke-13 al-maghfurlah KH. Nawawi Abbas pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah Kihiyang Binong Subang, Ahad (25/12).

Dari peringatan Haul, hikmah yang dapat kita ambil yaitu pertama, dalam rangka lil Istighfar yang artinya memohon ampunan kepada Allah swt dengan berdoa agar yang diperingati haulnya diberikan ampunan atas segala perbuatan selama di dunia, serta berdoa untuk diri sendiri agar senantiasa mendapat rahmat Allah swt.

"Dalam acara haul ini kita berdoa bersama supaya Mama Kiai Nawawi, guru kita semua, yang kita peringati haulnya setiap tahun mendapatkan ampunan serta rahmat Allah swt dan ditempatkan di surganya Allah swt". Kata Kiai Sa'dulloh

Kemudian yang kedua yaitu dalam rangka lil istidzkar, yaitu mengingat kembali kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan oleh yang diperingati haulnya. 

"Jasa Mama Kiai Nawawi sangat besar bagi masyarakat Kihiyang, terutama dalah hal keagamaan. Mama Kiai telah menyebarkan ilmu kepada masyarakat Kihiyang hingga mendirikan Pondok Pesantren Al-Hidayah". Lanjut Kiai Sa'dulloh

Ketiga yaitu dalam rangka lil istijma', dengan harapan dapat berkumpul dengan orang-orang sholeh di yaumul akhir kelak. "Melalui peringatan haul ini kita berharap suatu saat nanti dapat berkumpul kembali bersama guru kita yakni Mama Kiai Nawawi" tuturnya.

Peringatan Haul juga kita maknai sebagai ajang silaturahmi masyarakat, khususnya masyarakat desa Kihiyang. Karena dengan merawat tali silaturahmi dapat memudahkan diturunkannya rahmat Allah swt. Tutup Kiai Sa'dulloh. (Thobiin)

Pelepasan 10 Jama'ah Umroh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah

Pelepasan 10 Jamaah Umroh Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah. Minggu (27/11/22).

 Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah,lepas jama'ah Umroh.

Ada 10 orang Jama'ah Umroh yang terdiri dari para asatidz dan asatidzah Pondok Pesantren, diantaranya:
1. KH. Mohamad Aliyuddin (Sesepuh Pondok Pesantren)
2. KH. Sa'dulloh.,SQ.,M.M.Pd (Pimpinan Pondok Pesantren) 
3. K. Ade Djunaedi
4. KH. Kamal Syairoz
5. Ny. Siti Romlah
6. Ny. Hamidah, S.Pd
7. Ayi Abdul Kohar, S.Pd
8. Sumpena Saripudin, S.Pd
9. Lilis Yeni Suryani, S.Pd
10. Delis Martini, S.Pd

"Sambutan dan pelepasan kali ini oleh saya sendiri sekalian berangkat dan mohon do'a kepada semuanya", Ucap KH. Sa'dulloh dalam sambutannya. Minggu (27/11/22).

"Tentu harapan para santri ingin di do'akan juga jangan lupa mendo'akan untuk saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah khususnya di cianjur dan sekitarnya",tuturnya.
 
KH. Sa'dulloh berharap"Mudah-mudahan perjalanan kami lancar di mudahkan,menjadi jamaah umroh yang mabrur dan bisa kembali ke tanah air,kembali ke pesantren berkempul dengan keadaan sehat walafiat".

KH. Mohamad Aliyuddin,sebagai sesepuh Pesantren mengingatkan kepada para jama'ah umroh supados ngerentegkeun dina hatena. Supados pasantren urang aya dina kamajengan,sing di berkahkeun elmu para santrina,sing di betahkeun mondokna,sing rajin ngajina,nu akhirna para santri tiasa kenging elmu nu barokah tur manfaat.

"Kepada para santri,terus mendo'akan kami yang nanti sedang di tanah suci. Supaya ada dalam keselamatan, supaya ada dalam Ridhonya Allah SWT,yang akhirnya mendapatkan Umrotun Mabrurotun", Jelasnya.

"Insya Alloh kami juga akan selalu mendoakan,supaya kalian selalu di berikan kesehatan", tutup Sesepuh Pesantren.

E-Troopers suport Pengembangan Bakat Santri di Sumedang

Kegiatan Al-hikam Fest 2022 yang di Suport Yayasan Erik Thohir menjadi ajang pengembangan para bakat santri. Sabtu (26/11/2022).

 

Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah gelar ajang pengembangan bakat santri melalui Festival.

Diantaranya Festival Hadroh dan Musabaqah Hifdzil Qurán (MHQ) 10, 20, dan 30 Juz.

Kegiatan ini sebut kegiatan Al-Hikam Fest 2022 yang bertempat di Lapangan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang, Sabtu (26/11/22).

Menurut keterangan dari pihak panitia,ada 13 Grup Hadroh, 12 Peserta MHQ golongan 10 Juz, 12 Peserta MHQ golongan 20 Juz, dan 12 Peserta MHQ golongan 30 Juz santri ponpes. Al-Hikamussalafiyyah.

Temanya dari kegiatan ini sangat menarik,"Ekspresikan dirimu dengan Al-Qurán dan Shalawat".

Terselenggara kegiatan Al-Hikam Fest 2022 ini berkat kerjasama dengan E-Troopers (Yayasan Erick Thohir) yang bergerak dibidang Sosial, khususnya Pembangunan ruang public dan Social Healing Event.

KH. Sa’dulloh, Pimpinan Ponpes. Al-Hikamussalafiyyah mengapresiasi kegiatan Al-Hikam Fest 2022 bisa terselenggara dengan dukungan E-Troopers.

“Apresiasi, terimakasih kepada E-troopers atas dukungannya terhadap kegiatan ini, mudah mudahan amal baik bapak Erick Thohir dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang setimpal”. Tuturnya.

“Karena kegiatan ini dilaksanakan dipesantren maka, Festifal yang diadakan pun yang berciri khas pesantren. Karena itu kita menetapkan kegiatannya yaitu Festival Hadroh dan Musabaqah Hifdzil Qurán 10, 20, dan 30 Juz”. Terangnya.

“Mudah mudahan bermanfaat, para santri bisa menampilkan kreasinya yang terbaik, sehingga bisa menjadi catatan buat yayasan Erick Thohir tentang bagaimana kehidupan dipesantren kita ini”. Pungkasnya.

Adapun dewan juri pada Festival Hadroh oleh Ustdh. Hj. AI Faridah (Pengasuh Asrama Putri), Ust. Aceng Rosyadi (Pengajar Tilawah), dan Ust. M. Abdulloh (Vokalis Grup Hadroh El-Syakh). Sementara juri pada MHQ oleh Ustdh. Umi Kulsum (Pengajar Tahfidz Putri), Ustdh. Hj. Yayah Zakiyah (Pengajar Tahfidz Putri), dan H. Dede Sulaeman (Pengajar Tahfidz Putra). 

Writer : M. Ramdan Kurnia

Editor : Helmi Fauzi Ridwan

Masuknya santri baru,ini amanah dari Pesantren untuk para orangtua santri

 

Silaturahmi orang tua santri baru,dalam rangka Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun 2022 di lapangan PP Al-hikamussalafiyyah,Rabu (13/07/2022).

Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah gelar silaturahmi orang tua santri.

Kegiatan bertempat di lapangan pesantren dalam rangka masuknya PSB (penerimaan santri baru tahun 2022).

KH. Sa'dulloh sebagai pimpinan pesantren mengucapkan "ahlan wasahlan,selamat datang kepada seluruh orang tua dan calon santri baru",rabu (13/07/2022).

Seluruh orangtua santri setelah selesai administrasi di wajibkan sowan kepada pimpinan Pesantren, maksudnya supaya jelas menitipkan anaknya di pesantren dan mengetahui siapa yang di ikuti oleh para orangtua santri.

"Margi zaman ayeuna seueuer guru-guru nu ngawulang tahfidz di sakola-sakola terpadu teu pados jelas sanad ka ewlmuan na,malih teu sakedik guru-guru nu ngawulang Al-Qur'an nu t acan diajar Al-Qur'an",ucap KH Sa'dulloh dalam sambutannya.

"Mudah-mudahan putra putri nya bisa betah di pesantren,karna betahnya seorang santri menjadi  modal awal",tuturnya.

"Maka dari itu di mohon selama 40 hari pertama,tidak usah nengok dan tidak usah menghubungi (telepon) putra putrinya dalam rangka mempercepat adaptasi", pungkasnya.

Dikatakan pimmpinan pesantren"Sebab 90% anak-anak yang tidak betah di pesantren karena orang tuanya yang tidak tahan menahan rindu kepada anaknya,seringnya di tengok juga berkomunikasi".

"Biarkan anak-anak nya bergaul dengan teman-teman barunya supaya beradaptasi dengan lingkungan yang barunya,untuk orangtua silahkan mau sosonoan dengan putra putrinya kami persilahkan sampai sebelum Maghrib", lanjut pimpinan pesantren.

Pimpinan pesantren menghimbau kepada orang tua santri baru karena Disini semua santri tidak boleh memegang hp,mohon kepada orangtua yang anaknya masih memegang hp bawa pulang.

Faktor kesuksesan santri itu ada 3 hal 

Yang pertama yaitu gurunya,yang kedua adalah peran orangtua (sering bersilaturahmi kepada pengasuh pesantren dan pembiayaan anak selama di pesantren),supaya kita tau seperti apa aktivitas anak-anak kita keseharian nya selama di pesantren,yang terakhir yaitu faktor anak itu sendiri.

"Disini selain pesantren juga ada sekolah formal ada MTS,MA,dan SMK. Membina seorang santri dengan begitu banyak kegiatan kadang-kadang bikin santri kelelahan gurunya juga kelelahan. Mohon di fahami mohon di maklumi",tambahnya.

Harapan kami santri di sini menghafal Al-Qur'an nya sampai mutqin. Mari kita bersama-sama bekerjasama untuk meniatkan putra putri nya menjadi anak sholeh dan sholehah karna itu modal utama untuk meraih kesuksesan para santri. Tutup KH. Sa'dulloh.

Pengasuh pesantren Al-Hikamussalafiyyah KH. Muhamad Aliyuddin menyampaikan:

Upami hoyong berhasil murangkalih nyiar elmu syaratna teh aya 6 

1. Rajin (tekun)orang yang sedang menuntut ilmu harus tekun jangan malas,apalagi disertai dengan cerdas.

Ilmu itu bagai mutiara, mutiara itu adanya di dasar laut jika ingin mendapatkan nya kita harus bisa berenang

2. Bersungguh-sungguh (mempunyai cita-cita yang tinggi) cita-cita itu harus setinggi langit meskipun kaki ada di dasar tanah.

3. Harus sabar (sabar orang tuanya juga orang yang sedang mencari ilmunya)

4. Ada biaya nya

5. Ada yang membimbing (gurunya)

6. Waktu yang panjang (lami waktosna) sebab nyiar elmu sapertos ngagali sumur sateuacan kaluar caina tertus gali.




KH Sa'dulloh: Manusia memiliki fase hidup 7:7

 


KH Sa'dulloh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang,saat di temui di kediamannya pernah menyampaikan :

Seorang manusia memiliki fase hidup 7:7.

7 tahun pertama ia habiskan untuk masa anak-anak.

7 tahun ke-2 ia habiskan untuk masa pertumbuhan.

7 tahun ke-3 ia habiskan untuk masa mencari ilmu.

7 tahun ke-4 adalah masa dimana ia dituntut untuk menikah,apalagi umurnya sudah 25-28.

7 tahun ke-5 ia harus memiliki penghasilan tetap.

7 tahun ke-6 ia harus diam di suatu lingkungan dan. tidak boleh berpindah lagi (mukim).

7 tahun terakhir ia harus mempersiapkan kematiannya, memperbanyak ibadah dan bertaubat.

Interested for our works and services?
Get more of our update !